Dibalik Soal - Go-blog Story

December 11, 2012

Dibalik Soal




Hai semuanya.

Sebenarnya ini cuma kegilaan temen sekelasku aja. Ceritanya dia lagi males habis lihat ulangan fisika yang Insya Allah diyakini kalau nilainya dibawah standar seperti 30, 40, 50, yah segitulah. Dan itu pasti. Lihat deh ceritanya. Dia itu temenku yang paling idiot. Tapi dia juga kok yang sering jadi laku-laki penghibur di kelas.

Hari ini tanggal 31 Februari 2012, suasana kelasku kayak biasanya. Bisa dibilang suasananya semacam rumah sakit jiwa. Jam 07.00 ibu guru fisika masuk kelas dengan gaya 70an. Jalannya pelan banget. Dan ibu itupun masuk sambil ngasih lembaran. Ekspresi awal dari temen-temen udah pasti bahagia kayak habis disunat. Ada juga yang mukanya kayak kerongkongan kering. Akhirnya si ibu bilang "Absen 1-15 masuk kelas, sisanya keluar kalau ngga pindah sekolah"

Loh?

Setelah itu teman-teman yang memiliki absen 1-15 tersenyum menanti soal yang dibagikan. Aku yang berada diluar iri sekali melihat mereka yang ada di dalam. Kelihatannya tidak ada raut muka susah dari taman-teman. Semuanya bahagia. Mungkin teman-teman udah insyaf dari bermaksiat. Pikirku.

Setelah itu mereka mulai baca soal. Seketika aku lihat kelas jadi mendung. Gelap gulita. Dan muka mereka pun berubah menjadi menderita. Ah mungkin di dalam kelas mau hujan. Aku siapin terpal ajalah buat teman-teman. Dasar pemikiran yang ngga pakai otak. Tapi itulah aku... Ain. Hanya sekolah tanpa membawa otak.

Aku yakin kalau teman-teman tetap semangat. Aku dan teman-teman lain yang memiliki absen 16-30 mulai istigosah mendoakan teman-teman kita di dalam. Kita juga rukyah bareng loh.

Setelah doa bersama, aku mengintip ke dalam kelas. Ternyata doaku dikabulkan. Teman-teman keliahatan banget kalau dimudahkan saat mengerjakan soal. Sampai-sampai ada yang mengerjakan sambil tidur. Nggak ngerti juga itu tidur apa sudah mati. Ada juga yang mengerjakan sambil geleng-geleng kepala. Mungkin anak itu mengerjakan soal sambil berdzikir. Ada juga loh yang mengerjakan sambil nyilet-nyilet tangannya sendiri. Kelihatan banget kan kalau anak itu psikopat. Di sisi lain ibu guru fisika jaganya santai banget sambil ngelihat bawah kursi. Memangnya muridnya ngerjain soal sambil ngesot-ngesot apa? Kalau ngga gitu pasti ya marah-marah sambil bilang "Kerjakan sendiri ya. Jangan nyontek." Padahal percuma kan ibu itu bilang gitu. Lha wong temenku itu tuli semua.

This story created by Mochammad Zulkarnain
Edited by Monika R & Me
Pic source by Pexels

No comments: