October 2011 - Go-blog Story

October 22, 2011

Hari Yang Cerah untuk Jiwa Yang Sumuk
9:06 PM1 Comments

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang digelar di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu 22 Oktober 2011 disambut ribuan warga Banyuwangi dengan antusias. Warga memadati jalan sepanjang 3 kilometer, mulai Jalan Veteran hingga Jalan Ahmad Yani untuk menyaksikan 420 peserta BEC yang tampil dalam berbagai kostum.

Dan tepat pada hari ini juga Pak Ben - sang Guru Seni Budaya sekolahku memberi tugas dadakan untuk memotret dan membukukan ajang carnival yang pertama ini. Walaupun sedikit kesel buat nerima tugas ini, udah lah lakuin aja dengan senang hati, toh Pak Ben orangnya juga baik. Yakan?

Nah, disini aku pengen cerita, dan kali ini ingin kukatakan dengan indah. Entah ini hanya perasaanku ataukah perasaan semua orang, akhir-akhir ini kok aku ngerasain panasnya dunia ini diatas normal. Terutama pagi hari sampai siang hari sekitar pukul dua. Pastinya panas ini asalnya adalah reaksi di inti matahari yang terdalam. Saking panasnya, orang-orang lebih memilih untuk berteduh di dalam ruangan ber-AC atau yang lainnya. Sehingga membuat kota ini terkesan seperti kota mati. Tapi tidak untuk hari ini, sedari pukul sebelas siang Banyuwangi bak lautan yang berisi ikan kecil ataupun besar yang berebut makanan dari sang induk. Para manusia-manusia tampak keleleran di tengah dan di pinggir jalan. Begitupun penjual es : es dawet, es degan, es buah, es keledai *eh? kedelai deng, bakso, pentil (sebutan pentol kecil), pangsit, mie ayam, batagor, cilot, man balon, terompet, kicir-kicir, dekaka. Siang itu aku dan teman-teman berada di depan Roxy Banyuwangi berpartisipasi untuk memadati kota kecilku ini. Panas. Ingin rasanya aku lari ke KFC beli Pepsi Cola. Pasti seger rasanya. Namun hal itu tak mungkin terwujud. Mustahil menembus ribuan orang yang berdesakan hanya untuk membeli Pepsi Cola. Dikiranya copet malah ntar. Tapi semuanya sedikit terobati dengan dia yang mau berdiri di belakangku setidaknya untuk menutupiku dari matahari. Timikiciuww (ost : Westlife - My Love). Kalau gini terus gapapa deh aku rela asal ada kamu.


Di jam satu siang carnival ini masih belum lewat sama sekali, hanya ada polisi yang sedari tadi memarahi tiap orang untuk mundur dan tidak menutupi jalan. Mungkin para peserta BEC masih beraksi di Blambangan. Tak lama kemudian, barisan JFC jalan melenggang bak raja dan ratu di depanku. Setelah pukul dua siang, hawa panas masih terasa. Walaupun matahari sudah di balik awan. Mungkin nanti bisa lebih sejuk. Hawa panas seperti ini tidak akan berlangsung terus menerus, karena saya percaya tak ada yang abadi.


Benar. Tak lama kemudian langit menurunkan hujan, hujannya lebat. Ada apa denganmu? Habis panas kaya gini langsung turun hujan lebat, apakah mungkin dunia sedang dilanda dilema besar? Tak kusangka hujan akan turun saat peserta BEC yang melenggang berjalan bak model itu. Raup sudah yang namanya uang berjuta-juta itu untuk carnival go internasional ini. Ada apa ini? Apa tukang sarang ujannya kurang pas baca mantranya? Mungkin si penyarang ujannya belum puasa 40 hari 40 malam kali ya. Teman-teman pun bingung dengan adanya hujan, aku sih yaa seneng aja, dikasih ujan kok nggak bersyukur. Aku selalu bahagia saat hujan turun ....... (ost : Utopia - Hujan ). Hujan kaya gini bisa saja menghapus jejakmu. Dan lihat langkahku yang baru saja terbentuk di tanah yang basah ini. Ayo kesana! | Nggak mau aku masih pengen liat | Ayo buruan ntar sakit! | Nggak mau sana aja kamu yang kesana. Aku sadar sebenarnya dia perhatian sama aku biar aku nggak sakit ntar. Tapi aku tau kok kalo kamu takut kameramu kena air yakan?

Ternyata si hujan turun makin deres aja. Terpaksa aku menyusulnya untuk berteduh. Kaos dan celanaku basah. Hufft, dingin yaa ternyata. Pikiran yang tadi pengen beli Pepsi Cola ganti dehh jadi pengen beli Hot Milo. Timbul sebersit pikiran untuk pulang walaupun belum semua barisan BEC yang lewat. Kira-kira tadi aku itu cuman liat seperempatnya aja dari semuanya. Ayo pulang yuk | Nggak mau aku belum liat semua | Ayo aku kedinginan. Sekarang giliran aku yang kena karma dari dia.

Siang beranjak sore. Dan sore pun beranjak petang, yang kemudian dilanjutkan oleh malam. Di malam hari pun aku tetep nggak pulang dan nunggu yang lain datang, termasuk dia. Parahnya ini kaos nggak ganti, otomatis deh kedinginannya nambah. Tapi untungnya hujan udah reda. Mungkin si tukang sarangnya udah baca mantra terobosannya. Mau ninggal dia pulang gara-gara kesel dikarmain tapi apa daya? JALANAN MACET. Sudahlah aku sadar aku yang salah kok, maafin aku yaa.

Malam hari ini tak lepas dari hawa panas. Menurut pak guru geografi, daratan itu lama untuk menerima panas tapi lama juga waktu yang dia butuhkan untuk melepaskan panas yang telah dia terima seharian.

Pak Ben sebentar lagi tugasmu selesei. Makasih udah dikasih tugas ini. Tanpa tugasmu pak, aku nggak dapet momen seindah hari ini. Aku nggak tau apa artinya perhatian, aku nggak tau artinya karma. Semoga dihari esok aku bisa belajar dari hari ini.

Walau habis terang, panas dan sumuk masih saja terasa. Tak bisakah sedikit saja lebih sejuk? Sepertinya hari ini akan saya tutup dengan hawa panas yang masih berkeliaran disekitar saya. Akan saya tutup ketika malam telah sedikit larut. Saatnya menutup semua tentang kita di hari ini. Dan tentang orang-orang yang melawan dunia, di hari ini juga.
Sungguh hari yang cerah untuk jiwa yang sumuk ...
Read more